Kualitas tidur dalam keadaan marah tergangu karena cenderung terlalu banyak berpikir sebelum tidur akibat kemarahan yang dipendam. Secara fisik, stres yang ditimbulkan oleh kemarahan dapat meningkatkan aktivitas kardiovaskular. Rasa marah yang masih tersimpan menjelang tidur juga dapat memberi dampak negatif bagi kesehatan mental dan fisik. Terkadang seseorang membawa kemarahannya hingga tertidur, dan belum sempat menenangkan diri atau mencoba menghilangkan amarah itu.
Padahal, ada banyak kerugian yang dapat dialami jika membawa emosi yang meluap berupa kemarahan dalam tidur. Salah satu kerugian bagi diri sendiri adalah kualitas tidur yang terganggu. Jika tidur tak nyenyak, tidak memberi manfaat banyak bagi kesehatan, maka dapat merembet ke banyak hal lain, misalnya menurunnya produktifitas untuk bekerja dan berkarya esok hari.
Masih membawa emosi kemarahan dalam tidur pun kurang baik bagi kesehatan jantung, juga kesehatan mental sendiri. Kemarahan lebih banyak memberi efek negatif untuk diri sendiri. Anger out adalah orang yang kelompok yang suka menahan emosi di dalam hati. Sementara calm, adalah orang yang mampu mengendalikan diri walau marah.
Baca Juga: Hal Mengenai Celana Dalam Yang Dapat Memicu Penyakit
Penelitian yang dilakukan tersebut mengungkap bahwa kualitas tidur paling buruk dimiliki oleh kelompok anger out atau orang yang sering menahan emosinya. Mereka ini banyak memikirkan kemarahan dan penyebabnya sebelum tidur.
Untuk itu, ada baiknya jika rasa marah tak dibiarkan berlarut-larut hingga terbawa ke dalam tidur. (Fan/Tyd)