Saat mengetik, biasanya telapak tangan akan berada di bagian keyboard dalam waktu lama. Akibat posisi sama tersebut, maka bagian telapak tangan mudah mengalami kesemutan. Kondisi sama bisa dialami pula oleh orang yang menggunakan peralatan bergetar seperti latihan pneumatik atau pengampelas orbital, operator di pabrik, juga pemain musik. Kesemutan biasa umumnya dikenal dengan istilah medis paresthesia. Itu adalah kondisi saat terjadi gangguan pada saraf yang mengirimkan impuls kembali ke sumsum tulang belakang dan otak disebabkan adanya kompresi di saraf atau pembuluh darah.
Pembuluh darah yang terkompresi jadi tidak lancar mengalirkan darah sehingga otak menafsirkan kurangnya sinyal atau adanya sinyal abnormal. Jika sirkulasi darah sudah lancar lagi maka kesemutan akan hilang. Yang jadi masalah jika hal ini terjadi terus menerus sehingga memicu kerusakan atau disfungsi saraf yang permanen.
Ini yang terjadi pada CTS. Ada lagi yang disebut dengan Saturday’s night palsy, yang terjadi karena posisi tidur yang sama dalam waktu lama dengan posisi tangan menggantung di sisi tempat tidur. Ini jika parah bisa menjadi kerusakan saraf jangka panjang dalam bentuk palsy.
Memakai celana ketat dapat memicu kesemutan yang disebut ‘tingling thigh syndrome’ atau meralgia paresthetica. Ini terjadi karena kompresi saraf yang ada di kulit lateral paha. Penyebab kesemutan lain yang tak boleh diabaikan adalah kesemutan di bibir yang menjadi tanda terjadinya alergi makanan.
Baca Juga: Meski Tidur Namun Indra Manusia Ini Masih Tetap Terjaga
Stroke juga pertama kali ditandai dengan kesemutan pada bibir atau bagian lainnya. Kekurangan mineral dan vitamin tertentu jug abisa ditandai dengan seringnya mengalami kesemutan. (Fan/Tyd)