Bagi tenaga medis, masker bahkan tak boleh lepas dari wajah saat bertugas. Namun, dalam lingkungan yang serba cepat dan penuh tekanan, masker yang menempel pada wajah dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan kerusakan kulit. Hal ini ditemukan dalam sebuah makalah anyar di Inggris. Para pemakai akan berkeringat di balik masker. Hal ini menyebabkan gesekan yang bisa memicu kerusakan pada hidung dan pipi. Lebih jauh, kondisi ini dapat meningkatkan risiko infeksi. Salah satunya adalah meningkatnya risiko ulkus dekubitus. Nama terakhir merupakan kondisi luka yang disebabkan oleh tekanan secara terus menerus pada permukaan kulit.
Ulkus, sebut para peneliti dapat meningkatkan risiko infeksi seperti sepsis. Ulkus juga menimbulkan rasa sakit, meninggalkan bekas luka, dan mengakibatkan kerontokan rambut permanen. Diasarankan agar para pemakai masker-khususnya tenaga medis-untuk membuat kulit tetap terhidrasi dan menjaga kelembapannya.
Gunakan krim pelembap setidaknya 30 menit sebelum menggunakan masker. Menggunakan masker saat beraktivitas sehari-hari dapat menimbulkan efek samping berupa masalah kulit seperti kulit kering atau berjerawat. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah masalah kulit saat memakai masker.
1. Exfoliating
Untuk mencegah masalah kulit, lakukan exfoliating dengan cara men-scrub kulit wajah. Exfoliating ini bertujuan untuk mengelupaskan sel-sel kulit mati yang menumpuk saat tertutup masker. Sel-sel kulit mati membuat bakteri berkembang biak dan pori-pori tersumbat.
2. Detoks kulit
Detoks bukan hanya untuk tubuh tapi juga bisa dilakukan pada kulit wajah. Detoks pada kulit dapat dilakukan dengan menggunakan pembersih kulit berbasis enzim dan masker dari tanah liat.
3. Perawatan ekstra dan pastikan kulit terhidrasi
Beri perawatan ekstra pada spot tertentu untuk mencegah timbulnya jerawat. Menurut Sturm, jerawat cenderung muncul pada area tertentu di wajah, seperti garis rahang. Lakukan perawatan ekstra di area tersebut untuk mencegah munculnya jerawat.
4. Pilih bahan yang tepat
Hindari menggunakan bahan kimia yang agresif dan keras seperti asam salisilat karena dapat mengeringkan kulit. Pilihlah formula antibakteri yang alami seperti tea trea oil dan lavender yang langsung menargetkan jerawat. Produk yang mengandung vitamin B3 juga baik digunakan karena membantu memperbarui dan menyembuhkan kulit.
Baca Juga: Awas, Penggunaan Masker Jangka Panjang dan Efeknya Bagi Kesehatan
5. Minimalkan makeup
Di waktu-waktu pandemi ini, Sturm menyarankan untuk meminimalkan pemakaian make up. Setelah pemakaian skincare, tambahkan dengan tabir surya untuk mencegah kerusakan kulit karena sinar UV. (Fan/Tyd)