Sayangnya hal tersebut tidak berlaku bagi kebutuhan air di dalam tubuh, sebab sebanyak 50% tubuh manusia terdiri dari air. Jika kebutuhan ini tak tercukupi, tubuh biasanya akan memunculkan tanda-tanda, mulai dari lelah, pusing hingga elastisitas kulit yang menurun. Tubuh yang kekurangan air akan terlihat dari elastisitas kulit yang berkurang. Hal ini dapat diketahui dengan mudah ketika mencubit kulit di punggung telapak tangan. Jika kulit kembali ke posisi semula dalam waktu yang lama itu artinya tubuh sedang dehidrasi dan kekurangan air.
Tahapan dehidrasi juga bisa dimulai dengan mulut kering. Di samping itu, kepala juga ikut pusing, lalu temperamen atau emosi mulai bergejolak. Biasanya orang dehidrasi jadi pemarah atau gelisah. Setelah itu, bisa tidak sadarkan diri dan seringkali disangka tidur.
Berikut adalah beberapa risiko apabila tubuh kekurangan cairan.
Dehidrasi
Dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh tidak selalu ditandai dengan rasa haus atau dahaga. Namun, bisa juga ditandai dengan mulut kering, mudah lelah, urin berwarna kuning gelap hingga mata yang cekung. Menganggu kekuatan otot, sendi dan temperatur tubuh
Apabila tubuh kekurangan cairan meski hanya sebanyak 5% dari kebutuhan hariannya, maka akan menyebabkan kekuatan otot terganggu. Sebab, air juga berfungsi untuk melumaskan sendi agar gerakan tubuh tetap lancar dan mencegah kekauan.
Menganggu sistem kekebalan tubuh
Air berfungsi melembabkan kotoran di dalam tubuh termasuk pada urine manusia. Kekurangan urin menyebabkan terbangunnya limbah pada tubuh, dan membuat sistem kekebalan tubuh menjadi terganggu. Akibatnya tubuh menjadi mudah terserang penyakit.
Baca Juga: Makanan Cepat Saji Berisiko Bikin Wanita Sulit Hamil
Sembelit atau konstipasi
Tidak cukup minum air putih adalah salah satu penyebab sembelit yang paling umum. Sembelit atau konstipasi juga dapat menyebabkan wasir dan pendarahan rektum. (Fan/Tyd)