Indonesia mengalami puncak musim kemarau pada Juli sampai Agustus. Dengan indikator aktifnya monsun Australia, Indonesia mendapatkan pengaruh dari aliran massa dingin dari Australia yang menuju ke Asia. Aliran massa dingin inilah yang menyebabkan perubahan suhu di beberapa daerah di Indonesia. Daerah yang terkena imbasnya adalah Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Bali. Masyarakat diminta untuk tidak resah dan khawatir, karena gejala ini adalah hal yang biasa saat musim kemarau.
Agar terhindar dari masalah kesehatan saat perubahan suhu udara ini ada baiknya menjaga kesehatan. Rutin minum vitamin C, selalu menggunakan pelembap, dan perbanyak minum air putih dapat membantu tetap sehat dan segar. Jangan lupa untuk selalu menyiapkan jaket saat berada di luar ruangan.
Berikut beberapa gangguan kesehatan yang sering dialami pada kondisi dingin seperti saat ini.
Penyakit kronis muncul
Penyakit kronis kemungkinan muncul jika daya tahan tubuh tidak kuat akibat suhu dingin ekstrem. Misalnya saja asma, pilek alergi (rinitis alergi) dan alergi kulit.
Penyakit akibat dingin
Penyakit yang bisa muncul karena paparan suhu yang tidak biasa adalah kulit kering, kulit telapak kaki pecah-pecah, bibir pecah-pecah, serta mimisan. Dapat pula terjadi hipotermia atau penurunan suhu tubuh hingga di bawah normal yang mengganggu aktifitas.
Baca Juga: Mengapa Banyak Orang Tertarik Berinvestasi Pada Skema Micro Lending
Imunitas atau daya tahan tubuh pun sangat mudah turun, hingga seseorang lebih mudah terjangkit penyakit infeksi virus atau bakteri, misalnya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Untuk mengatasi dan meminimalisir masalah kesehatan akibat suhu dingin ekstrem, gunakan baju hangat serta cukup minum dan makan yang bergizi. (Fan/Tyd)