Setelah melahirkan, beban seorang ibu sebenarnya bukan berkurang melainkan bertambah. Peristiwa besar dan berat saat kehamilan dan bersalin membuat kondisi mental dan kejiwaan ibu sering mengalami gangguan pula. Memang bobot gangguan mental itu berbeda-beda, mulai yang sifatnya ringan sampai berat. Menurut psikolog, yang telah dikenal oleh masyarakat dan sifatnya ringan adalah baby blues syndrom. Gejala baby blues ditandai dengan emosi yang naik turun dengan drastis, mudah tersinggung, menangis terus, sedih, dan lainnya.
Kondisi ini dapat berlangsung sampai satu bulan lebih, atau yang paling cepat dua pekan sudah berlalu. Gangguan mental yang kedua disebut post partum depression, dan lebih berat tingkatannya dari baby blues. Ini yang paling parah dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. Gejalanya adalah rasa bersalah, kecemasan berlebihan, insomnia, depresi, dan ada keinginan bunuh diri. Lalu gangguan mental ketiga yang bisa dialami ibu usai melahirkan adalah post partum psikosis.
Baca Juga: Cara Mencegah Penularan Difteri, Pakai Masker dan Rajin Cuci Tangan!
Penderita gangguan mental ini angkanya sangat rendah, walau tingkatannya paling berbahaya. Penderita bisa secara tiba-tiba ingin menyakiti bayinya, bahkan sampai membunuh. Ia melakukannya karena mengalami halusinasi dan delusi mendengar bisikan yang memerintahkannya melakukan hal itu. Dukungan keluarga serta suami akan membantu ibu hamil hingga melahirkan untuk mengatasi dan melewati masa itu dengan baik. (Fan/Tyd)